Postingan

Para Pekerja Berat Apakah Tetap Wajib Melakukan Ibadah Puasa?

Gambar
Puasa di bulan ramadhan merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh seluruh umat islam. Puasa orang mukmin baru dianggap sah ketika sudah memenuhi syarat dan rukun-rukun puasa. Diantara syarat orang diwajibkan melakukan puasa adalah islam, baligh, berakal, serta mampu untuk berpuasa.  Ketika kita benturkan dengan permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Ada sebagian orang dari mereka yang kondisinya sangat memprihatinkan. Seperti para kepala rumah tangga yang jika dilihat dari segi ekonominya mereka termasuk orang -orang yang kurang mampu. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya saja, mereka harus melakukan pekerjaan berat pada kesehariannya. Bahkan banyak dari mereka yang meninggalkan ibadah puasa dengan alasan agar bisa kuat bekerja.  Lalu, apakah pekerja berat wajib melakukan ibadah puasa? Ketika kita lihat di dalam kitab Busyral Karim karangan Syeikh Said Bin Muhammad Ba’asyin, di jelaskan bahwa bagi pekerja berat tetap wajib melakukan puasa di bulan ramadhan. De

Hukum Mencari Popularitas Menurut Imam Al-Qorofi

Gambar
  Mencari popularitas termasuk dari salah satu sifat yang tidak terpuji dalam islam. Bahkan perbuatan tersebut dianggap perbuatan yang tercela. Sebab ketika seseorang mencari popularitas, ia akan jauh dari sifat ikhlas. Semua pekerjaannya hanya sebatas ingin mengangkat namanya dan mencari simpati orang lain. Maka ada baiknya bagi kita untuk menjaga hati dari perkara yang dapat menjerumuskan kita ke dalam perbuatan tersebut. Meski demikian, ada sebagian ulama yang memperbolehkan hukum mencari popularitas, namun dalam kasus-kasus tertentu. Semisal orang alim yang mencari popularitas dengan tujuan agar ia dijadikan panutan. Seperti fatwa Imam al-Qorofi yang terdapat di dalam kitabnya Ad-dzakhiiroh  : واعلم انه ليس من الرياء قصد اشتهار النفس بالعلم لطلب الاقتداء بل هو من اعظم القربات. فانه سعي في تكثير الطاعة و تقليل المخالفات . Artinya : ketahuilah. Sesunggunya mencari popularitas diri dengan ilmu yang dipunyai. Agar dijadikan panutan, bukanlah termasuk riya'. Hal ini justru merupa

Bagaimana Cara Berjuang?

Gambar
“Orang yang hidup di indonesia kemudian tidak melakukan perjuangan, maka dia telah berbuat maksiat ”. Tulisan dari dawuh Kh.Zaini Mun’im yang pernah saya baca beberapa minggu lalu di youtube Nurul Jadid waktu streaming acara harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke-72. Entah, kenapa hati saya baru tersentuh ketika membaca tulisan itu, padahal saya sudah sering membacanya di beberapa media di Nurul Jadid. Apa mungkin karena penayangannya diiringi musik instrumen atau mungkin karena ada foto Kh.Zaini Mun’im atau barangkali karena tulisan itu saya baca pas moment harlah ? Sehingga efeknya berbeda, lebih masuk ke dalam hati. Bahkan saya merasa seperti mempunyai ghiroh (rasa semangat) baru untuk mengikuti kegiatan di pesantren. Tulisan itu mengandung pesan yang begitu berharga untuk semua santri NuruL Jadid. Kata-kata itu seperti mengarahkan santri untuk lebih bermanfaat bagi orang lain. yang dalam hal ini adalah masyarakat Indonesia. Namun sebelum kita melangkah lebih jauh lagi dan benar-b

Fiqih Alternatif Kumpulan Qoul-Qoul Nyentrik

Gambar
Nama buku : Fiqih Alternatif Kumpulan Qoul-qoul Nyentrik. Buku kumpulan fatwa-fatwa nyeleneh beberapa ulama salaf ini adalah salah satu buku yang disusun oleh salah satu santri lirboyo dengan pembahasan yang cukup menarik. Bagaimana tidak, buku ini berisi tentang qoul-qoul (pendapat-pendapat) ulama yang bisa dijadikan solusi untuk permasalahan seputar keagamaan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Meskipun sebagian qoul-qoul tersebut adalah dloif (lemah). Seperti yang dikatakan oleh Kh.Anwar mansyur yang tertulis di dalam kata pengantarnya : " bahwa pada saat sekarang ini dibutuhkan calon-calon ulama yang menguasi fiqih secara luas, untuk itu jangan berhenti belajar sebelum mengaji kitab-kitab besar seperti Al-mahalli dan lain sebagainya. Sebab kalau kita menguasai kitab-kitab kecil saja, kita akan terlalu keras terhadap masyarakat, dan kalau perlu qoul-qoul dloif pun ketika memang dibutuhkan juga kita sampaikan kepada masyarakat, agar mereka tidak lari dari kita". Buku